Sabtu, 24 Desember 2011

IRIGASI

REKAYASA IRIGASI

 Unsur dalam sistem irigasi

(i) unsur manusia;
(ii) unsur alam dan lingkungan misalnya dalam bentuk air dan sumber air, juga lahan, ataupun iklim;
(iii) unsur fisik, yaitu dalam bentuk jaringan irigasi serta seluruh bangunan dan fasilitas fisik terkait;
(iv) unsur tanaman mencakup jenis tanaman, budidaya beserta pola tanam; dan
(v) unsur teknik dalam bentuk operasi dan pemeliharaannya serta konservasi
Jaringan Irigasi 
 
Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi

Saluran Primer
Saluran Sekunder
Saluran Tersier
Saluran Pembuang
Bangunan Bagi
Bangunan Sadap
Bangunan Bagi sadap
Bangunan Pelengkap
 Klasifikasi Jaringan Irigasi
 
Teknis
Ssemi Teknis
Sederhana  




 Irigasi Sederhana

Di dalam irigasi sederhana, pembagian air tidak diukur atau diatur, air lebih akan mengalir ke saluran pembuang.
Kelemahan:
  - pemborosan air
  - banyak penyadapan
  - bangunan pengelaknya bukan bangunan tetap/permanen (umur pendek)


 Irigasi Semi Teknis

bendungnya terletak di sungai lengkap dengan bangunan pengambilan dan bangunan pengukur di bagian hilirnya. Mungkin juga dibangun beberapa bangunan permanen di jaringa
Sistem pembagian air biasanya serupa dengan jaringan sederhanan saluran.




 Jaringan irigasi teknis
Salah satu prinsip dalam perencanaan jaringan teknis adalah pemisahan antara jaringan irigasi dan jaringan pembuang/pematus
Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasi teknis.
Sebuah petak tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan luas keseluruhan yang idealnya maksimum 50 ha, tetapi dalam keadaan tertentu masih bisa ditolerir sampai seluas 75 ha. Perlunya batasan luas petak tersier yang ideal  hingga maksimum adalah agar pembagian air di saluran tersier lebih efektif dan efisien hingga mencapai lokasi sawah terjauh.
 

 

2 komentar: